💚💚💚💚💚💚
Sebuah kejadian kecil siang ini di jalan Gejayan JOGJA mengingatkan beberapa kejadian yang saya alami sekian tahun silam ;
@ Tahun 1994, di siang hari saya mengenakan pakaian rapi hendak mencari peluang kerja di sebuah Perusahaan, dalam perjalanan mengendarai sepeda motor tua Honda Bebek C-70 pinjaman dari teman kakak saya (karena waktu itu saya tidak memiliki sepeda motor), tiba-tiba di pertigaan jalan Timoho JOGJA sebuah mobil Suzuki Carry warna hijau mengerem dan berhenti mendadak, saya yang ada di belakangnya persis tidak sempat menginjak pedal rem, tidak terelakan sayapun menabrak bagian belakang mobil yang masih terlihat baru tersebut. Pintu dan bumper mobil tersebut ringsek, motor pinjaman yang saya pakaipun ikut ringsek, saya sedikit luka di tangan dan muka.
Kemudian sosok lelaki gagah setengah baya mengenakan baju rapi berdasi turun dari pintu kemudi, melihat mobilnya tertabrak spontan marah-marah dan memaki saya. Meskipun saya sudah meminta 'maaf' berkali-kali tetapi dia tidak peduli. Dia meminta saya untuk ganti rugi, padahal saya juga sedang berpikir darimana uang untuk memperbaiki sepeda motor pinjaman yang rusak ini. Dia tetap tidak peduli dengan apapun alasan saya meskipun saya sudah mengatakan tidak punya uang dan sedang mencari pekerjaan, bahkan dia mengancam saya untuk memperkarakan hal ini secara hukum. Akhirnya saya mengalah dan terpaksa mencari uang pinjaman untuk memperbaiki mobil tersebut. Tidak disangka saat saya datang ke kantornya untuk memberikan sejumlah uang, dia adalah seorang yang memiliki jabatan penting di sebuah perusahaan yang cukup ternama.
Belum selesai sampai disitu, saya juga harus memperbaiki sepeda motor yang rusaknya cukup parah. Setelah 3 bulan saya mendapatkan pekerjaan dan bisa menyisihkan sejumlah uang, Alhamdulillah tidak hanya uang pinjaman bisa saya kembalikan, sepeda motor inipun bisa saya beli dari teman kakak saya yang kebetulan baru selesai kuliah dan tidak memerlukan lagi motor tua ini, dan ini adalah 'kendaraan pertama' yang saya miliki sejak tinggal di JOGJA.
@ Tahun 1997, saya sudah memiliki usaha sendiri dan keadaan ekonomi mulai cukup baik. Beberapa kali saya berganti-ganti mobil meskipun hanya mobil bekas.
Sebuah kejadian serupa terulang, di pemberhentian lampu merah perempatan Jombor saat saya mengendarai sebuah mobil sedan, tiba-tiba sebuah sepeda motor yang dikendarai seorang anak muda menabrak bagian samping mobil saya hingga sebagian pintu mobil penyok.
Spontanitas saya turun dari mobil dan dengan sangat arogan tanpa peduli kanan-kiri saya langsung memaki anak muda tersebut.
Anak muda tersebut langsung lari meminta pertolongan karena ketakutan. Entah kenapa saya bisa bersikap searogan itu, ataukah karena saya pernah diperlakukan seperti itu oleh orang lain...?
Setelah itu saya baru menyadari bahwa saya tidak harus bersikap seperti itu, karena mungkin keadaan si-anak muda tersebut tidak jauh beda dengan keadaan saya sewaktu pernah menabrak mobil Suzuki Carry.
Saya sangat menyesal atas kejadian itu...
@ Tahun 2007, di jalan Solo dekat kampus UIN - JOGJA, saat saya sedang mengendarai mobil Mercy New E-Class warna hitam, tiba-tiba di depan saya ada seseorang yang terlihat terburu-buru menyeberang jalan tanpa melihat situasi kanan-kiri, sayapun mengerem mendadak dan... "Braaakkk..." , dari belakang sebuah sepeda motor tidak sempat mengerem dan menabrak bagian belakang mobil saya.
Saya melihat dari spion kanan, sepeda motor terjatuh dan banyak puing-puing berceceran dari bagian sepeda motor yang hancur.
Saya langsung turun dari mobil untuk memastikan pengendara sepeda motor tersebut baik-baik saja, dan tentunya saya ingin membantu dia untuk memberikan biaya perbaikan sepeda motor yang rusak. Saya juga tidak menghiraukan mobil Mercy saya yang hanya lecet sedikit saja. Tetapi diluar dugaan, saat mau menanyakan keadaannya, orang ini malah buru-buru bangkit dari jatuh dan langsung berbalik arah kabur tancap gas...
Saya hanya bengong melihat kejadian itu.
@ Senin siang tadi di jalan Gejayan JOGJA saat saya sedang mengendarai Mobil Sport berwarna merah ini, tiba-tiba di sisi kanan saya seorang pengendara sepeda motor menyerempet bagian samping kanan mobil dan dia terjatuh. Tidak ada perasaan apapun yang ada di hati saya kecuali harus memastikan keadaan orang itu dalam keadaan baik. Dia bangkit dari jatuh, dengan muka yang pucat dan dengan sangat santun dia meminta maaf kepada saya ;
"Maaf Pak... Maaf Pak... Maafkan saya, tidak sengaja".
Pengendaranya seorang anak muda umur duapuluhan tahun yang saya yakin dia adalah seorang Mahasiswa.
Saya langsung menepi dan memintanya untuk ikut menepi, sayapun menanyakan keadaannya ;
* "Bagaimana Mas, ada yang luka tidak...?"
- "Tidak Pak, cuma lecet sedikit di kaki".
* "Motornya rusak apanya...?"
- "Cuma sedikit juga Pak, enggak papa kok, sekali lagi saya mohon maaf ya Pak" (kali ini sepertinya dia kelihatan sangat memohon).
Saya jadi teringat kejadian-kejadian lalu...
Entah kenapa tiba-tiba saya berpikir untuk memberikan sejumlah uang agar dia bisa memperbaiki sepeda motornya yang rusak.
Tidak hanya itu, saya meyakini kejadian ini ada sebuah maksud, setidaknya mengingatkan saya untuk lebih banyak 'bersedekah' , karena mungkin sedekah saya masih kurang dan Allah.SWT menunjukan cara dengan adanya kejadian ini.
* "Mas, saya juga minta maaf ya, karena saya juga mungkin ada salahnya. Dan tolong ini diterima uang yang tidak seberapa sekedar untuk beli obat dan memperbaiki motor yang rusak".
- "Maaf Pak, tidak usah, tidak usah..."
Tetapi saya tetap memaksanya, akhirnya diapun menerima, dan kamipun bersalaman.
****************
Kita tidak pernah tahu bahwa setiap kejadian yang tidak kita inginkan dan melibatkan orang lain, kemudian kita menyalahkan orang lain sebagai penyebabnya, itu adalah sebuah kejadian yang suatu saat akan berbalik terjadi pada diri kita sendiri.
Selalu BERPIKIR POSITIF kepada orang lain adalah salah satu cara terbaik untuk bisa menerima suatu keadaan yang mungkin tidak kita harapkan sebelumnya, agar kita bisa bersikap lebih BIJAK dalam menghadapi setiap keadaan.
Mungkin mereka yang sedang terkena musibah keadaannya sedang sulit, setidaknya kita tidak menambah lagi beban kesulitan dalam hidupnya.
Berdoa dan Pasrah kepada-Nya adalah cara terbaik agar kita selalu dalam lindungan-Nya , selalu diberi KESABARAN serta KESELAMATAN.
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
(RCA ELC Rivai Djatmika)